Senin, 22 Oktober 2012

Biografi dan Profile Band Hardcore Take a Stand - juga yang sempat dirasakan Take A Stand. Selama 12 tahun bersama, mereka pernah disergap rasa jenuh. Tak heran bila dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, band oldschool kugiran ini dikabarkan hendak bubar. “Ya, kami memang sempat kepikiran untuk mengakhiri kebersamaan dan eksistensi Take A Stand. Salah satu alasannya, kami sudah merasa jenuh setelah 12 tahun bersama. Selain itu, masing-masing personel kini telah menemukan dunia lain di luar maen band dan skateboard,” tutur Ametz, sang vokalis. “Tapi, alhamdulillah, akhirnya semua sepakat untuk tidak menempuh jalan itu,” tambah Ametz.
Dan, sebuah album dokumentasi perjalanan mereka selama 12 tahun yang dirilis pada 8 Mei 2011 adalah jawaban atas kabar miring di atas. Album ini, menurut Ametz, berisi perjalanan Take A Stand. Seperti sebuah novel traveloug yang di dalamnya memuat sejumlah lagu yang merepresentasikan fragmen kiprah mereka dari waktu ke waktu. Kebanyakan lagu diambil dari album yang sempat kami rilis, baik album pribadi Take A Stand maupun kompilasi. Tapi, mereka tidak lupa menyelipkan lagu baru. “Semula Take A Stand hanya akan merilis sebuah singel. Bahkan kami sudah merancang sebuah gigs untuk merilis lagu tersebut. Namun, akhirnya rencana itu berubah dan jadilah album dokumentasi ini,” ujar Ametz lagi.
Selain jawaban atas sas-sus yang menyebut mereka bakal bubar, album dokumentasi itu sekaligus juga cara mereka membayar kesalahan selama ini. Ametz mengaku, selama ini Take A Stand terlalu cuek dalam urusan menyusun dokumentasi. “Ketika manggung, kami tak pernah peduli apakah ada orang yang memotret atau merekam dengan video. Sebab, bagi kami manggung adalah momen untuk melepas keringat dan berekspresi. Karena itulah dokumentasi foto dan video kami sangat sedikit,” akunya.
Sayangnya, Ametz memberikan sinyal yang kurang baik ketika ditanya rencana Take A Stand setelah album dokumentasi dirilis. “Kami mungkin akan aktivitas bermusik. Tapi, saya tegaskan sekali lagi, Take A Stand tidak bubar dan tidak akan pernah bubar,” cetus Ametz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar